Kondisi Cuaca Berkabut Saat Peluncuran
Momen Starship SN11 saat peluncuran, foto merupakan gambar feed dari mesin saat kondisi cuaca berkabut | SpaceX
Kondisi cuaca yang berkabut tebal menghalangi pandangan visual, sehingga kamera tidak dapat menangkap jelas bagaimana ledakan terjadi saat Starship SN11 sesaat sebelum melakukan pendaratan.
Menurut Elon Musk, ledakan terjadi disebabkan anomali pada kedua mesin Raptor. Mesin tidak dapat menyala karena supply pada feeder chamber tidak memenuhi tekanan yang diharapkan, ungkapnya melalui cuitan di Twitter.
Beberapa kamera yang menangkap momen pendaratan juga mengalami kerusakan akibat puing-puing Starship SN11 yang berjatuhan dari langit.
"Kamera kami rusak tertimpa puing-puing dari Starship SN11", kata Tim, seorang pengamat roket yang merekam langsung di lokasi sekitar peluncuran.
Dengan adanya peristiwa ini menjadikan roket Starship yang sudah meledak sebanyak 4 buah roket, mulai dari purwarupa SN8, SN9, SN10, dan SN11.
Roket yang bernilai 3 triliun rupiah ini tengah dibangun ulang untuk diluncurkan kembali dengan peningkatan dan pembaruan desain yang lebih mutakhir.
Produksi Roket yang sudah semakin cepat di fasilitas Starship di Boca Chica memungkinkan pembuatan roket baru hanya hitungan minggu saja.
Purwarupa lanjutan SN12, SN13 dan SN14 telah dihancurkan dan di scrap karena dinilai usang dan tidak memenuhi kriteria pembaruan desain Starship.
"SN15, purwarupa lanjutan dari SN11 telah membuat ratusan improvisasi dari generasi sebelumnya", cuit Musk lagi.
Komentar